Tentang Langit Biru

Foto saya
Takdir membawaku pada masa yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Bertemu dengan mereka yang menjadi teman, dan menjadi sahabat. Merubah semua waktu yang aku lalui dari sepi menjadi ramai, dari sendiri menjadi bersama, dari sulit menjadi mudah,dari air mata berubah jadi tawa,aku tak pernah menyangka langitku yang kelabu pun berubah menjadi BIRU... Tidak sampai disitu,,Tuhan memberiku satu kejutan yang begitu indah, dari mereka,,,kini aku dapatkan CINTA.........

Kamis, 29 Desember 2011

contoh proposal penelitian

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA
MELAUI PERMAINAN “PUZLE KATA
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Sarjana
Dosen : Astati Dra.MP.d













Disusun Oleh :
N U R A E N I
NIM : 42032102064604




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2011


PROPOSAL PENELITIAN
Judul               :
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
 MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA MELALUI
” PERMAINAN PUZLE KATA ”
A. Latar Belakang
            Pendidikan bukan hanya hak dan kebutuhan warga atau masyarakat tertentu saja, melainkan hak semua warga Negara. Hal ini jelas tercantum dalam Pasal 31 UUD 1945 tentang hak setiap warga Negara  untuk memperoleh pendidikan dan pasal 32 UUSPN No.20 tahun 2003 tentang pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.
            Hal ini juga merupakan anak tunagrahita yang tidak dibedakan dalam hal pendidikan. Mereka pun berhak untuk mendapatkan suatu pengajaran di sekolah walaupun mereka memiliki keterbatasan kecerdasan. Hal ini dapat dilihat dalam UU RI No.20 tentang Sisdiknas, pada pasal 5 ditegaskan bahwa “ Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau social berhak memperoleh pendidikan khusus”.
            Dalam mewujudkan hal tersebut, sekarang telah banyak ditemukan sekolah- sekolah pendidikan khusus. Dan karena anak-anak tunagrahita ini memiliki banyak keterbatasan namun mereka pun pada umunya memiliki potensi dan kekuatan oleh karena itu pendidikan layanan bagi mereka harus diupayakan untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Maka tenaga pendidik  dapat menggunakan cara pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran pada anak normal pada umumnya.
Upaya guru dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan dengan melalui  permainan puzzle kata diharapkan dapat membantu dalam memberikan pembelajaran yang optimal pada anak-anak tunagrahita.
Permainan merupakan suatu selingan pemberian media atau alat peraga yang secara rutin berlangsung di kelas dari hari ke hari. Permainan membnatu membuat suasana lingkungan belajar menjadi menyenangkan, bahagia, santai, namun tetap memiliki suasana yang kondusif. Melalui permainan, siswa dilatih untuk bekerja sendiri, tabah, percaya diri, tidak mudah putus asa, dan pantang menyerah. Permainan puzzle kata digunakan untuk meningkatkan kemampuan membca permulaan pada anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB C
Hasil studi pendahuluan(observasi) yang dilakukan dii SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi pada tanggal 19 Agustus 2011, ternyata masih ada beberapa siswa khususnya kelas IV SDLB C yang masih mengalami kesulitan dalam hal membaca kata-kata walaupun hanya tediri dari 3-4 huruf dan 2 suku kata.Dengan karakteristik anak yang sangat aktif,dalam pembelajaran anak sehari-hari  pun sering merasa bosan.




B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, karakteristik dan permasalahan yang dihadapi, sesuai pula dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
 ” Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita melaui permainan puzzle kata di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari?”

C. Batasan Masalah
            Masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini dapat diuraikan dalam
     beberapa hal berikut ini :
  1. Kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari
  2. Upaya guru dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari
  3. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam upaya mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari
D. Tujuan Penelitian
             Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itu antara lain sebagai berikut :
  1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari
  2. Untuk memperoleh gambaran tentang upaya guru untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari
  3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari
E. Manfaat Penelitian
    1. Manfaat penelitian bagi guru:Sebagai sumber pengetahuan dalam mengambangkan kemampuan membaca permulaan   pada anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB          
 2.  Manfaat penelitian bagi siswa: Sebagai cara belajar yang menyenangkan
 3.  Bagi penulis :Sebagai pengetahuan dalam proses belajar mengajar dan pengalama membaca permulaan pada anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB

F. Definisi Operasional
            Salah satu definisi anak tunagrahita yang diterima secara luas dan menjadi rujukan utama ialah yang dirumuskan Grossman ( 1983) yang secar resmi dignakan AAMD ( American Association on Mental Deficiency ) sebagai berikut :
Mental retardation refers to significantly subaverage general intellectual fuctioning resulting in or adaptive behavior and manifested during the developmental period.
Artinya, ketunagrahitaan mengacu pada fungsi intelektual umum yang secara nyata (signifikan) berada di bawah rata-rata (normal) bersamaan dengan kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian  dan semua ini berlangsung pada masa perkembangannya.
            Karakteristik anak tunagrahita pada umumnya dikemukakan oleh James D. Page dalam hal : Kecerdasan, social, fungsi-fungsi mental lannya, dorongan dan emosi, kepribadian dan organisme, secar singkat akan diuraikan sebagai berikut :
  1. Kecerdasan, kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk hal-hal yang abstrak.
  2. Sosial, dalam pergaulan mereka tidak dapat  mengurus, memelihara dan memimpin diri
  3. Fungsi-fungsi mental lainnya, mereka mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian,pelupa, dan mengalami kesukaran mengungkapkan kembali suatu ingatan.
  4. Dorongan dan emosi, perkembangan dan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda sesuai dengan tingkat ketunagrahitaan masing-masing. Mereka jarang sekali menghayati perasaan bangga, tanggung jawab, dan hak social. 
  5. Organisme, Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang lebih tua dari anak normal, sikap dan geraknya kurang indah, diantaranya banyak yang mengalami cacat bicara, gangguan penglihatan dan pendengaran.
Dalam penelitian kali ini penulis berusaha untuk memberikan salah satu upaya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada anak tunagrahita ringan melalui permainan ”Puzzle Kata” yang dapat dilakukan oleh guru. Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan bahwa kemampuan membaca disini bukanlah siswa dapat membaca kalimat secara lancar, namun hanya ditargetkan bahwa siswa dapat membaca kata-kata yang terdiri dari dua suku kata, seperti :
Bu-di                            Bu-ku                           i-tu                               i-ni
Bu-lu                            Bu- ta                           i-bu                              i-ta
A-ku                            A-li                              i-ba                              a-ti, dll
            Dalam pengaplikasiannya pada permainan Puzzle Kata ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.      Guru menyiapkan beberapa kata bergambar yang telah disembuyikan di beberapa tempat di ruang kelas, puzzle huruf-huruf dan gambar-gambar sesuai dengan kata-kata tadi.
2.      Anak di minta buntuk berlomba mencari kata-kata yang telah disembunyikan
3.      Setelah menemukan, anak diminta mencari gambar yang sesuai
4.      Kemudian, anak diminta mencari huruf-huruf yang sesuai dengan kata yang telah ditemukan, kemudian d tempel pada papan sterofoum

G. Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.  Bagaimanakah kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita rigan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari ?
2.  Upaya apakah yang dilakukan guru dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari ?
3. Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi guru dalam upaya mengambangkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi, SLB N Pangandaran, SLB Muhamadiyah Banjarsari?




H. Metodologi  dan Tehknik Penelitian
 Metode penelitian yang digunakan  adalah dengan menggunakan metode observasi secara langsung, dengan melakukan pengamatan langsung .
Teknik pengumpulan data yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah  menggunakan teknik wawancara dan observasi.

I.       Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian tercantum dalam tabel sebagai berikut :
NO
NAMA
USIA
L/P
KETERANGAN
1
Fz
10th
L
Siswa SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi
2
Wn
11th
L
Siswa SLB Muhamadiyah Banjarsari
3
Rt
11th
P
Siswa SLB N Pangandaran
4
Nr
22th
P
Guru kelas IV SDLB di SLB YPI Al-Maghfiroh Purwadadi
5
Ww
35th
P
Guru kelas IVSDLB di SLB Muhamadiyah Banjarsari
6
AS
30th
P
Guru kelas IV SDLB di  SLB N Pangandaran



 

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar